Search
Close this search box.

#ProyektorKeliling #Hari ke 16 di Malang, 26 Mei 2014

Proyektor Keliling sudah hampir sampai di penghujung perjalanannya. Kota Malang menjadi tempat kedua terakhir sebelum Jakarta sebagai penutup. Hari Senin 26 Mei 2014 sore hari kami tiba di kota apel Malang. Setelah beristirahat sejenak, kami meluncur ke Warung Kelir di jalan Panglima Sudirma, tempat diadakannya pemutaran film untuk melakukan persiapan. Tuan rumah pemutaran kali ini adalah Lensa Mata, sebuah komunitas anak muda pemerhati film dan masalah-masalah sosial budaya. Tempat pemutaran, Warung Kelir, merupakan warung yang juga menjadi tempat mangkal berbagai komunitas di Malang, mulai dari komunitas sastra, musik, film hingga komunitas yang lebih akademis yang sering mengadakan diskusi di tempat itu.

Film kali ini yang diputar masih bertema toleransi, ditambah film-film tentang Papua. Ditutup dengan film Payung Hitam, lebih dari 50 penonton tetap duduk di tempatnya hingga pemutaran berakhir. Diskusi yang dilakukan sesudah pemutaran berlangsung sangat hidup, banyak pertanyaan dan komentar juga berbagi pengalaman dari penonton yang sangat beragam: komikus, wartawan, mahasiswa, dosen, dan aktivis. Pemutaran kali ini mungkin merupakan yang paling bergairah tidak hanya dari segi jumlah penonton tetapi juga dari banyaknya pengunjung yang bertanya dan berpendapat.

Acara yang dimulai jam 20.00 baru berakhir pada jam 23.00. Umumnya penonton berpendapat bahwa film-film dokumenter semacam ini menjadi alternatif dari informasi yang biasa didapat dari media-media mainstream, dan gambar/video memberi kesan yang lebih kuat kepada pemirsa. Beberapa diantara penonton berharap kegiatan seperti ini lebih sering diadakan dan tidak hanya di kota tetapi juga di desa atau di komunitas yang langsung kena dampak dari kegiatan-kegiatan ‘pembangunan’ (Nita).